Resistor merupakan salah satu komponen elektronik yang digunakan untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Selain itu, resitor juga ada dua macam yaitu Resistor Pull Up dan Resistor Pull Down. Berikut ini pengertian dan perbedaan kedua resistor.
Pada dasarnya baik resistor pull-up maupun pull-down, keduanya sama-sama berfungsi untuk menghindari suatu node mengalami nilai yang mengambang, float, antara low dan high.
Kasus pertama, dimana sebuah switch yang satu node terhubung dengan sumber tegangan dan satu node lainnya terhubung dengan pin input microcontroller akan cenderung mengalami masalah kondisi float untuk keadaan low. Pada saat ditekan microcontroller akan menerima data input bernilai high dari switch tersebut, akan tetapi pada saat tidak ditekan nilainya undefined, cenderung float, antara low dengan high.
Kasus kedua, dimana sebuah switch yang satu node terhubung dengan ground dan satu node lainnya terhubung dengan pin input microcontroller akan cenderung mengalami masalah kondisi float untuk keadaan high. Pada saat ditekan microcontroller akan menerima data input bernilai low dari switch tersebut, akan tetapi pada saat tidak ditekan nilainya undefined, cenderung float, antara low dengan high.
Untuk kasus pertama, dimana nilai float terjadi pada kondisi high, perlu digunakan resistor pull-up. Resistor pull-up akan membuat nilai float menjadi nilai high. Dengan menambahkan sebuah resistor menuju sumber tegangan, yang dirangkai paralel dengan jalur yang menuju input pin microcontroller.
Setelah menggunakan resistor pull-up, untuk kasus kedua, bila switch ditekan akan memberikan data input bernilai logika low pada microcontroller. Sementara pada saat tidak ditekan, nilai yang diterima microcontroller tidak lagi float, melainkan telah bernilai high.
Cocok digunakan untuk aplikasi dengan kondisi default switch (saat tidak ditekan) bernilai high. Untuk external interrupt Arduino menggunakan switch dengan resistor pull-up, disarankan menggunakan mode operasi interrupt FALLING. Dimana interrupt akan dijalankan saat switch ditekan data input berubah dari high menjadi low. Begitu switch tidak ditekan, akan bernilai high.
Setelah menggunakan resistor pull-down, untuk kasus pertama, bila switch ditekan akan memberikan data input bernilai logika high pada microcontroller. Sementara pada saat tidak ditekan, nilai yang diterima microcontroller tidak lagi float, melainkan telah bernilai low.
Cocok digunakan untuk aplikasi dengan kondisi default switch (saat tidak ditekan) bernilai low. Untuk external interrupt Arduino menggunakan switch dengan resistor pull-down, disarankan menggunakan mode operasi interrupt RISING. Dimana interrupt akan dijalankan saat switch ditekan data input berubah dari low menjadi high. Begitu switch tidak ditekan, akan bernilai low.
Pengertian Resistor Pull Up dan Pull Down
Perbedaan Resistor Pull-Up dengan Pull-Down
Ketika menggunakan suatu switch, push button, sebagai data input ke microcontroller terkadang terjadi masalah nilai tidak terbaca. Nilai input tersebut mengambang, float state, antara high dan low. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan resistor pull-up atau pull-down.Pada dasarnya baik resistor pull-up maupun pull-down, keduanya sama-sama berfungsi untuk menghindari suatu node mengalami nilai yang mengambang, float, antara low dan high.
Kasus pertama, dimana sebuah switch yang satu node terhubung dengan sumber tegangan dan satu node lainnya terhubung dengan pin input microcontroller akan cenderung mengalami masalah kondisi float untuk keadaan low. Pada saat ditekan microcontroller akan menerima data input bernilai high dari switch tersebut, akan tetapi pada saat tidak ditekan nilainya undefined, cenderung float, antara low dengan high.
Kasus kedua, dimana sebuah switch yang satu node terhubung dengan ground dan satu node lainnya terhubung dengan pin input microcontroller akan cenderung mengalami masalah kondisi float untuk keadaan high. Pada saat ditekan microcontroller akan menerima data input bernilai low dari switch tersebut, akan tetapi pada saat tidak ditekan nilainya undefined, cenderung float, antara low dengan high.
Pengertian Pull-Up
Gambar Rangkaian Resistor Pull-Up
Pada gambar disamping, menunjukkan skema Pull-Down Resistor. Jika button ditekan, maka arus akan mengalir dari input pin akan terhubung ke resistor 100 ohm ke 5V. Ketika button tidak ditekan, arus akan terhubung ke resistor 100 KOhm dan ditarik (pulled) ke ground.
Bila Input tidak dihubungkan dengan pull-down resistor maka arus akan floating diantara 0-5 Volt dan pin tidak akan terhubung kemana-mana. Karena rangkaian diatas menggunakan Pull-Down resistor, maka input akan dalam 2 state, 0 (bila button tidak ditekan, arus akan ditarik ke ground) atau 5 volts (ketika button ditekan). Dengan demikian kita bisa memastikan bahwa voltage adalah 0 atau 5, bukan angka diantaranya.
Pull-up resistor umum digunakan pada rangkaian digital. Pada gambar rangkaian disamping posisi switch dan resistor dipindah. Fungsi resistor sekarang adalah sebagai pull-up resistor.
Pull-up resistor umum digunakan pada rangkaian digital. Pada gambar rangkaian disamping posisi switch dan resistor dipindah. Fungsi resistor sekarang adalah sebagai pull-up resistor.
Saat button tidak ditekan, input pin akan ditarik ke 5 volts. Ketika button ditekan, jalur dengan resistor yang lebih rendah akan menghubungkan pin dengan ground. Bila tanpa resistor antara 5 volt dan ground maka akan terjadi short circuit (konslet) dan dapat merusak rangkaian atau power suplly.
Dengan memanfaatkan pull-up atau pull-down resistor, kita dapat memastikan state pin hanya HIGH atau LOW.
Untuk kasus pertama, dimana nilai float terjadi pada kondisi high, perlu digunakan resistor pull-up. Resistor pull-up akan membuat nilai float menjadi nilai high. Dengan menambahkan sebuah resistor menuju sumber tegangan, yang dirangkai paralel dengan jalur yang menuju input pin microcontroller.
Setelah menggunakan resistor pull-up, untuk kasus kedua, bila switch ditekan akan memberikan data input bernilai logika low pada microcontroller. Sementara pada saat tidak ditekan, nilai yang diterima microcontroller tidak lagi float, melainkan telah bernilai high.
Cocok digunakan untuk aplikasi dengan kondisi default switch (saat tidak ditekan) bernilai high. Untuk external interrupt Arduino menggunakan switch dengan resistor pull-up, disarankan menggunakan mode operasi interrupt FALLING. Dimana interrupt akan dijalankan saat switch ditekan data input berubah dari high menjadi low. Begitu switch tidak ditekan, akan bernilai high.
Pengertian Resistor Pull-Down
Untuk kasus pertama, dimana nilai float terjadi pada kondisi low, perlu digunakan resistor pull-down. Resistor pull-down akan membuat nilai float menjadi nilai low. Dengan menambahkan sebuah resistor menuju ground, yang dirangkai paralel dengan jalur yang menuju input pin microcontroller.Setelah menggunakan resistor pull-down, untuk kasus pertama, bila switch ditekan akan memberikan data input bernilai logika high pada microcontroller. Sementara pada saat tidak ditekan, nilai yang diterima microcontroller tidak lagi float, melainkan telah bernilai low.
Cocok digunakan untuk aplikasi dengan kondisi default switch (saat tidak ditekan) bernilai low. Untuk external interrupt Arduino menggunakan switch dengan resistor pull-down, disarankan menggunakan mode operasi interrupt RISING. Dimana interrupt akan dijalankan saat switch ditekan data input berubah dari low menjadi high. Begitu switch tidak ditekan, akan bernilai low.
0 komentar
Posting Komentar